Dustin Poirier Akan Merasa ‘Bebas’ dari Stres Pertarungan Setelah Pensiun dari UFC 318

✍️ Penulis: ace 🕒 Waktu Terbit: 2025-07-17 📂 Kategori: news

**Dustin Poirier: Kebebasan di Ujung Pertarungan Terakhir?

**Las Vegas, Nevada – Di tengah gemerlap lampu dan deru adrenalin T-Mobile Arena, Dustin “The Diamond” Poirier bersiap menghadapi Max Holloway dalam pertarungan trilogi yang sangat dinantikan di UFC 318.

Namun, laga ini bukan sekadar perebutan kemenangan atau kekalahan.

Lebih dari itu, ini adalah babak terakhir dalam karir legendaris seorang petarung yang telah memberikan segalanya untuk olahraga ini.

Poirier, yang dikenal dengan gaya bertarung agresif dan ketangguhannya yang luar biasa, menghadapi lebih dari sekadar Holloway di Sabtu malam nanti.

Ia menghadapi tekanan bertahun-tahun, ekspektasi yang membebani, dan impian yang terkadang terasa begitu jauh.

Setelah bertahun-tahun mengasah kemampuan di gym, melewati masa-masa sulit, dan mengorbankan segalanya demi kejayaan, Poirier kini berada di persimpangan jalan.

“Saya merasa bebas,” ujar Poirier dalam sebuah wawancara eksklusif beberapa hari sebelum pertarungan.

“Beban di pundak saya terasa lebih ringan.

Saya siap memberikan yang terbaik dan menikmati setiap momennya.

“Pernyataan ini mengisyaratkan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar persiapan fisik dan mental.

Poirier, yang telah berjuang di oktagon sejak usia muda, tampaknya siap melepaskan diri dari tekanan yang selama ini mengikatnya.

Ia siap untuk menikmati momen terakhirnya sebagai seorang petarung profesional, tanpa beban ekspektasi berlebihan.

Dustin Poirier Akan Merasa 'Bebas' dari Stres Pertarungan Setelah Pensiun dari UFC 318

Secara statistik, Poirier memiliki rekor yang mengesankan.

Dengan 30 kemenangan, 8 kekalahan, dan 1 no contest, ia telah membuktikan dirinya sebagai salah satu petarung paling berbahaya di divisi ringan.

Namun, angka-angka ini tidak mampu menggambarkan sepenuhnya perjalanan emosional dan mental yang telah dilaluinya.

Kemenangan atas Conor McGregor, Justin Gaethje, dan Michael Chandler adalah bukti kemampuannya untuk mengalahkan yang terbaik.

Namun, kekalahan dari Khabib Nurmagomedov dan Charles Oliveira menunjukkan bahwa bahkan yang terhebat pun memiliki batasnya.

Pertarungan melawan Holloway akan menjadi ujian terakhir bagi Poirier.

Holloway, yang dikenal dengan volume pukulan yang tak kenal lelah dan ketangguhannya, akan menjadi lawan yang tangguh.

Namun, Poirier memiliki pengalaman dan determinasi untuk mengatasi tantangan ini.

Setelah UFC 318, Poirier akan memasuki babak baru dalam hidupnya.

Ia akan memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga, teman, dan proyek-proyek pribadinya.

Ia akan bebas dari tekanan latihan intensif, diet ketat, dan risiko cedera yang selalu menghantui seorang petarung.

Bagi para penggemar, pensiunnya Poirier akan meninggalkan kekosongan yang besar.

Ia adalah salah satu petarung paling menghibur dan inspiratif di UFC.

Namun, di saat yang sama, kita harus menghormati keputusannya dan merayakan karirnya yang luar biasa.

Dustin Poirier mungkin akan merasa “bebas” dari stres pertarungan setelah UFC 318.

Namun, warisannya sebagai seorang pejuang sejati akan terus hidup di hati para penggemar MMA di seluruh dunia.

Pertarungan terakhirnya bukan hanya tentang kemenangan atau kekalahan, tetapi tentang merayakan perjalanan panjang dan penuh pengorbanan seorang legenda.